Golongan Darah

Golongan Darah

Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?

Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu:

Golongan darah B termasuk langka

Golongan darah B merupakan salah satu tipe darah yang tergolong langka. Stanford Blood Center menyebutkan golongan darah B+ dimiliki oleh hanya 8,5% populasi Amerika Serikat, sedangkan golongan darah B- dimiliki oleh hanya 1,5% populasi Amerika Serikat.

Cara Mengetahui Golongan Darah

Untuk mengetahui golongan darah, diperlukan sampel darah dalam jumlah yang kecil. Tenaga medis akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah melalui ujung jari. Setelah darah diambil, bekas tusukan jarum akan ditutup dengan plester.

Selanjutnya, sampel darah akan dicampur dengan antigen tipe A dan B. Sampel diperiksa untuk melihat penggumpalan sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen.

Kemudian, bagian cair dan tanpa sel (plasma) dari darah dicampurkan dengan golongan darah A dan B. Golongan darah A memiliki antibodi anti-B. Orang dengan golongan darah B memiliki antibodi anti-A. Golongan darah O mengandung kedua jenis antibodi, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki keduanya sehingga dikenal juga dengan golongan darah langka.

Pemeriksaan rhesus biasanya dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah. Metodenya adalah dengan mencampurkan antigen D pada sampel darah.

Cara-cara ini bisa menentukan golongan darah Anda secara akurat. Dengan cara mengetahui golongan darah di atas, Anda akan mendapatkan darah yang sesuai dengan golongan darah Anda apabila diperlukan transfusi darah.

Apa Pengaruh Tipe Darah Orang Tua Terhadap Tipe Darah Anak?

Faktanya, tipe darah orang tua amat berpengaruh untuk anak. Apalagi bagi ibu hamil, hal ini untuk menghindari perbedaan rhesus antara ibu dan janin. Ibu yang memiliki Rh negatif dan janinnya Rh positif berisiko mengembangkan penyakit hemolitik pada bayi.

Penyakit hemolitik adalah terjadi ketika sel darah merah (eritrosit) mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan pelepasan hemoglobin ke dalam darah. Hemolisis, yaitu pemecahan sel darah merah, dapat terjadi secara intravaskular (di dalam pembuluh darah) atau ekstravaskular (di luar pembuluh darah).

Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kelainan genetik, reaksi imunologis, infeksi, obat-obatan, atau faktor lingkungan tertentu. Pada penyakit hemolitik, sistem kekebalan tubuh punya peranan yang besar.

Reaksi imunologis dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengenali sel darah merah sebagai benda asing dan menyerangnya.

Antibodi yang sistem kekebalan tubuh hasilkan dapat berikatan dengan eritrosit sehingga memicu proses hemolisis. Proses hemolisis bisa menimbulkan gejala seperti anemia, ikterus (kuning pada kulit dan mata), pembesaran limpa, dan kelainan urin yang terkait dengan pelepasan produk dari pemecahan hemoglobin.

Macam-Macam Golongan Darah

Golongan darah ditentukan oleh tipe antigen dalam sel darah merah. Antigen merupakan zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat asing yang berpotensi membahayakan tubuh. Saat tubuh mendeteksinya, zat asing tersebut akan dihancurkan.

Golongan darah terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

Golongan darah juga ditentukan oleh faktor Rh. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

Orang dengan Rh+ memiliki antigen Rh di dalam sel darah merah. Rh+ dapat menerima Rh+ maupun Rh-.

Orang dengan Rh- tidak memiliki Rh antigen. Mereka hanya menerima darah dari orang dengan golongan darah Rh-.

Tipe darah A, B, AB, O, dan Rh inilah yang menjadi komponen penyusun golongan darah Anda. Secara keseluruhan terdapat 8 macam golongan darah, yakni; A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+, dan O-.

Transplantasi organ

Mengetahui tipe darah juga penting dalam proses transplantasi organ. Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil. Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.

Pengertian Golongan Darah dan Karakteristiknya

Golongan darah adalah sebuah sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi tertentu pada permukaan sel darah merah.

Ada beberapa sistem golongan darah yang paling umum dikenal, yaitu sistem golongan darah ABO dan sistem golongan darah Rh. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai karakteristik golongan darah dalam kedua sistem tersebut:

Pada golongan darah A, antigen A hadir pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen B ada dalam plasma darah. Seseorang dengan golongan darah ini bisa menerima donor dari tipe darah A atau O saja.

Pada golongan darah B, antigen B ada pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen A terdapat dalam plasma darah. Pemilik golongan darah B bisa menerima donor dari golongan darah B atau O, namun tidak cocok dengan darah golongan A atau AB.

Pada golongan darah AB, antigen A dan B hadir pada permukaan sel darah merah, sementara tidak ada antibodi terhadap antigen A atau B dalam plasma darah. Seseorang yang memiliki tipe ini bisa menerima donor dari golongan darah A, B, AB, atau O.

Pada golongan darah O, tidak ada antigen A atau B pada permukaan sel darah merah, namun terdapat antibodi terhadap antigen A dan B dalam plasma darah. Pemilik tipe darah ini bisa menerima donor dari golongan darah O saja.

Jika seseorang memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh positif. Pemilik Rh positif dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh positif atau Rh negatif.

Jika seseorang tidak memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh negatif. Seseorang denganĀ  Rh negatif hanya dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh negatif.

Selain sistem ABO dan Rh, ada pula sistem lainnya yang lebih jarang orang kenal, seperti sistem Kell, Duffy, dan Kidd. Setiap sistem ini memiliki jenis antigen dan antibodi yang berbeda pada permukaan sel darah merah, sehingga memengaruhi kesesuaian dalam transfusi darah dan transplantasi organ.

Kapan Harus Ke Dokter?

Temui dokter apabila kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan darah. Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain tentang kondisi medis lain.

Golongan darah dapat menerangkan informasi genetik, kepribadian, hingga risiko penyakit seseorang di kemudian hari. Golongan darah B menyimpan informasi yang khas dan berbeda dibandingkan tipe darah A, AB, dan O, begitu pun sebaliknya. Lantas, apa saja yang membedakan tipe darah B dengan tipe darah lainnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Transplantasi organ

Mengetahui tipe darah juga penting dalam proses transplantasi organ. Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil. Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.

Kapan Harus Ke Dokter?

Temui dokter apabila kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan darah. Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain tentang kondisi medis lain.